Maitreya Aplikasi FOSS Umat Hindu Untuk Astrologi dan Weda


Kebetulan saat saya di sela – sela bekerja, iseng melakukan pencarian aplikasi FOSS apa kiranya yang bisa diinstalkan di Linux untuk membantu umat Hindu. Kebetulan saya akan coba sumbangkan komputer dengan sistem operasi Linux di pura. Biasanya sangat banyak sekali aplikasi religi yang khusus untuk pengguna beragama Islam dan Kristen. Sayang jarang, bahkan belum pernah melihat aplikasi FOSS di Linux untuk umat Hindu. Dulu pernah melihat aplikasi Hindu, hanya saja di platform Android.

Aplikasi ini dibuat oleh pengembang dari India yang beragama Hindu, dengan tujuan memudahkan umat Hindu di dalam mempelajari Weda dan Astronomi.

Lebih lanjut mengenai aplikasi Mitreya ini, silahkan merujuk ke homepage mereka di http://www.saravali.de/maitreya.html.

Untuk mengunduhnya, silahkan secara cuma – cuma pada halaman http://www.saravali.de/download.html.
Dokumentasi lengkap disediakan pada halaman http://www.saravali.de/documentation.html.
Beberapa buah tampilan aplikasi Mitreya pada sistem operasi Linux, dapat diakses pada alamat http://www.saravali.de/screenshots.html

Mahabharata, Ramayana, Purana, Bali kuno, dan Ilmu Modern


[OOT] :
Pada suka baca cerita Ramayana, Mahabharata, atau kisah2 purana (kisah2 kuno Hindu) ? Atau kisah2 Bali kuno spt Kebo Iwa.

Kisah2 ini, antara perdebatan benar tidaknya di mata sejarahwan, ada beberapa hal yg bisa dipandang dari sudut “ilmu modern” :
1. Kelahiran 100 kurawa dari segumpal daging (hasil aborsi Dewi Gandhari, ibu para kuarawa) yang dipotong – potong lalu dimasukin ke 100 mangkuk dan jadi 100 bayi.
Apa bedanya dgn proses bayi tabung dan kloning?
2. Saat pandawa dan kurawa berhadapan – hadapan di medan perang Kurusetra, istana Astina hanya dihuni oleh Drestarata yg buta (ayah 100 kurawa) beserta dgn keponakannya bernama Sanjaya (anak Widura, paman para pandawa dan kurawa).Oleh Bhagawan Byasa, dinding istana disentuh dan dimanterai, sehingga Sanjaya bisa melihat langsung semua jalannya peperangan dari berbagai sudut/wilayah, lalu menceritakannya ke pamannya yg buta itu.
Apa bedanya dgn menonton pertandingan langsung/live show? Plus diberikan kemudahan menggerakkan arah pandang ke mana saja,
3. Kelahiran Karna melalui telinga dewi Kunti saat masih gadis.
Belum ada teknologi spt ini. Paling banter Caesar (bedah perut), itu pun ditemukan di jaman Romawi saat kelahiran Julius Caesar, salah satu kaisar Romawi kuno (Itali sekarang). Namanya diabadikan sbg nama metode ini.
4. Jembatan yg menghubungkan Alengka (Sri Lanka saat ini) dengan daratan India, oleh para “monyet”.
Usianya jauh lebih tua dari piramida Mesir, membuktikan teori Charles Darwin gagal total. Termasuk pasukan “kera” tsb, apakah kera atau manusia purba?
5. Kebo Iwa, konon adalah salah satu patih kerajaan Bali kuno (sebelum Majapahit ekspansi ke Bali dan menurunkan 8 arya yg kini menjadi banyak pedharman di Besakih). Dikisahkan beliau (kebo iwa) tinggi besar melampaui tinggi orang2 jaman itu. Bahkan peninggalan ukiran di tebing2 dekat sunai (wilayah Gianyar saat ini) dibuat oleh beliau dgn menggunakan kukunya saja. Saat tidur pun kaki beliau dan tangannya sangat panjang, badan sangat besar. Kebo iwa berarti paman kerbau, karena badannya sangat besar dan tinggi.
Manusia gigantismekah? Yao Ming adalah contoh gigantisme yg msh hidup dan sukses menjadi pemain basket dunia.

dan lain – lain….

Di internet banyak yg menuliskan ttg hal2 ini dgn berbagai opini dan penjelasan ilmiah mereka. namun tetap Tuhan yg maha tahu segalanya 🙂

# jgn lupa, peradaban2 tua lainnya selain India (misal Mesir, China) juga memiliki kisah2 serupa….

Upacara Potong Gigi (Mapandes)


Acuan

Sumber sastra mengenai upacara potong gigi adalah lontar Kala Pati,kala tattwa,Semaradhana,dan sang Hyang Yama.dalam lontar kala Pati disebutkan bahwa potong gigi sebagai tanda perubahan status seseorang menjadi manusia sejati yaitu manusia yang berbudi dan suci sehingga kelak di kemudian hari bila meniggal dunia sang roh dapat bertemu dengan para leluhur di sorga Loka.Lontar Kala tattwa menyebutkan bahwa Bathara Kala sebagai putra Dewa Siwa dengan Dewi Uma tidak bisa bertemu dengan ayahnya di sorga sebelum taringnya dipotong.Oleh karena itu, manusia hendaknya menuruti jejak Bathara kala agar rohnya dapat bertemu dengan roh leluhur di sorga.dalam lontar Semaradhana disebutkan bahwa Bethara Gana sebagai putra Dewa Siwa yang lain dapat mengalahkan raksasa NIlarudraka yang menyerang sorgaloka dengan menggunakan potongan taringnya.

Lanjutkan membaca “Upacara Potong Gigi (Mapandes)”